TENUN LURIK YENI DARYONO

ikut melestarikan warisan leluhur

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
TENUN LURIK MERUPAKAN WARISAN BUDAYA BANGSA, MARI KITA LESTARIKAN DENGAN MENGGUNAKAN TENUN SEBAGAI PAKAIAN DAERAH
Jumat, 20 Maret 2009

Yeni Daryono : Pertahankan Warisan Leluhur

Diposting oleh MELESTARIKAN WARISAN LELUHUR

Bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya tidak asing lagi mendengar kain Lurik. Kain lurik merupakan warisan leluhur yang hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat Klaten. Berbagai model lurik dapat dengan mudah dijumpai di Kota Klaten. Awalnya kain lurik digunakan oleh masyarakat sebagai tagen, kain gendong, lap piring dan sebagainya.


Dahulu, usaha tenun lurik sempat lesu. Permintaan lurik menurun, banyak pengrajin tenun lurik gulung tikar. Adalah Yeni Daryono pemilik Home Industri Tenun Lurik “Yeni Daryono” yang beralamat di dusun Barengan, Kec. Bayat, Kab. Klaten hingga kini mencoba untuk bertahan dan melestarikan warisan leluhur. Seiring perkembagan jaman, kain lurik di proses menjadi baju, penutup jendela (gordin) , sarung bantal, dan aneka kreasi lainnya. Melalui tangan kreatif 15 orang karyawan Home Industri Tenun Lurik “Yeni Daryono” dihasilkan Kain Lurik berkualitas. Untuk mempertahankan kekhasan lurik nya Yeni Daryono menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin. Aneka model tenun lurik dapat di pesan di Home Industrinya.


Upaya untuk mempopulerkan lurik, Yeni Daryono mengikuti berbagai pameran di Yogyakarta, Klaten dan beberapa kota lain. Tidak hanya masyarakat lokal saja yang meminati kain lurik, namun wisatawan mancanegara sangat tertarik untuk mengenakan lurik.

Kini, home industri Yeni Daryono kewalahan menerima order. Kendala yang dihadapi dari usaha lurik Yeni Daryono adalah bahan baku benang.

0 komentar: